Obsesinews.com, Tanah Bumbu – PT Borneo Indobara (BIB) melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) kembali menunjukkan komitmennya dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Kali ini, perusahaan tambang tersebut menyelenggarakan Pelatihan dan Pengembangan Produk Turunan Kelor yang berlangsung di Gedung Serbaguna Desa Mustika, Kecamatan Kuranji pada Rabu (20/08/2025). Sebanyak 41 peserta dari berbagai kalangan masyarakat hadir mengikuti kegiatan ini.
Kelor (Moringa oleifera) dikenal luas sebagai tanaman dengan sejuta manfaat, mulai dari gizi, kesehatan, hingga pengobatan. Desa Mustika sendiri memiliki potensi besar karena banyaknya tanaman kelor yang tumbuh di wilayah tersebut.
Melihat hal itu, Pemerintah Desa Mustika sejak 2024 telah mengusulkan pengembangan kelor sebagai program unggulan desa dalam MoU Desa, yang akhirnya direalisasikan oleh tim CSR PT BIB sebagai bagian dari Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM).
“Melalui program ini, kami ingin mendorong diversifikasi produk pertanian lokal dan mendukung lahirnya UMKM baru yang mandiri di desa,” ujar Silvyna Aditia selaku Empowerment and Development Dept Head PT Borneo Indobara.
Pelatihan disusun dalam dua sesi, teori dan praktik langsung, bekerja sama dengan Prima Kelola dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Materi yang diberikan mencakup:
Budidaya tanaman kelor secara organik.
Teknik pasca panen, pengeringan, dan penggilingan daun kelor.Diversifikasi produk olahan seperti teh, bubuk kelor, kapsul herbal, keripik, mie kelor, hingga sabun herbal.Pengemasan dan labelisasi sesuai standar PIRT.Strategi pemasaran digital dan akses marketplace lokal maupun nasional.
“Tanaman kelor memiliki potensi luar biasa, tidak hanya sebagai pangan bergizi tinggi tetapi juga produk kesehatan. Kami berharap peserta dapat memanfaatkannya untuk usaha berkelanjutan,” kata Desyta Pratiwi, S.Tr.J.M.P., salah satu pemateri.
Para peserta mengaku pelatihan ini menambah wawasan mereka dalam membuka peluang usaha. “Pelatihan ini membuka wawasan kami. Kelor ternyata bisa jadi banyak produk bernilai. Kami akan mulai produksi teh kelor kelompok,” ungkap Viena Aidhea, salah satu peserta.
Kepala Desa Mustika, Selamat Kurniawan, menegaskan bahwa pihaknya akan menjadikan kelor sebagai produk unggulan desa. “Program ini akan terus kami dampingi hingga terbentuk UMKM baru dari hasil pelatihan ini,” katanya.
Melalui kegiatan ini, sejumlah manfaat langsung diharapkan dapat dirasakan masyarakat, antara lain: Meningkatnya kesadaran masyarakat akan potensi ekonomi kelor.Tumbuhnya semangat kewirausahaan berbasis potensi lokal.
Peningkatan keterampilan teknis pengolahan kelor.Terbukanya peluang usaha di bidang herbal dan pangan fungsional.
Dengan langkah ini, PT Borneo Indobara tidak hanya fokus pada operasional tambang, tetapi juga turut mendorong kemandirian ekonomi masyarakat melalui pemanfaatan potensi lokal. (**/red)