Brebes, Obsesinews.com – Senyum bahagia tampak terlihat dari wajah atlet Pencak Silat Pagar Nusa SMA Nurul Huda NU Cilibur Paguyangan Kabupaten Brebes saat Upacara Hari Senin di halaman sekolah (2/3). Mereka diganjar hadiah berupa beasiswa dari pihak sekolah setelah pulang dari Kejuaraan Nasional Pencak Silat Antar Pelajar di GOR Laga Tangkas Pakansari Bogor, pada 28-29 Feb dan 1 Maret 2020. Bukan tanpa sebab mereka mendapatkan beasiswa dari sekolah, pasalnya para atlet sudah mengharumkan nama sekolah dengan berprestasi di tingkat nasional.
Pembina Pencak Silat Pagar Nusa SMA Nurul Huda NU Cilibur Komarudin menjelaskan, pihaknya mengirimkan 7 Atlet dan 4 medali emas telah diraihnya. Mereka adalah Tia Ivanka kelas Tanding C putri, Kholik Abdul Aziz kelas F putra, Iis Anjayani B putri, dan Muhammad Ikhsan Nur Fadilah kelas C putra
Sementara tiga atlet lainnya yakni Khusnul Khotimah kelas A putri. Fadel Dwi Febrian kelas H putra harus puas dengan medali Perak dan Khoerul Ikhsan Basri medali Perunggu. “Alhamdulillah, Kami bangga dengan para atlet yang mencapai sukses karena gigih berjuang sekuat tenaga untuk mendapatkan hasil yang maksimal,” tutur Komar.
Kepala sekolah Rasudin SPd mengapresiasi dengan memberikan beasiswa prestasi kepada para atlet. Pihaknya, sudah menjadi komitmen untuk mendukung, memfasilitasi dan mewadahi bakat minat siswa. “Kami memahami, kecerdasan anak didik kami bukan hanya di akademik saja melainkan banyak hal diantaranya non akademik seperti bidang olahraga pencak silat,” bebernya bangga.
Salah seorang wali murid Hartono turut gembira atas keberhasilan anaknya dan berterima kasih kepada oihak sekolah serta perguruan yang telah mendukung bakat anaknya. “Saya jauh jauh dari Condet Jakarta Timur, pagi pagi sekali berangkat ke GOR Laga Tangkas Bogor hanya agar ingin menyaksikan dan mendukung putra saya berlaga dan bertanding. Alhamdulilah pas final memang menang, saya sangat bangga dan terharu, meskipun sekolah di desa tapi bisa berprestasi di tingkat nasional,” kata Hartono yang bekerja sebagai perantau di Jakarta. (Dasuki/red)