*Petani Menjerit Alami Gagal Panen.

Tanaman Bawang merah Yang terendam Banjir


Obsesinews.com,Nganjuk-Hujan Deras Yang Mengguyur Wilayah Kabupaten Nganjuk Hingga Ber Jam-Jam Lamanya Dengan Intensitas Sedang Mengakibatkan Puluhan Hektar Tanaman Bawang Merah Milik Petani Di Desa Mojorembun Kecamatan Rejoso Direndam Banjir.
Akibatnya Petani Mengalami Kerugian Hingga Ouluhan Juta Rupiah Serta Terancam Gagal Panen dan Yang paling menyedihklan hal ini terjadi sudah 2 kali dalam satu kali musim tanam.
Seperti diungkapkan Rohman (35) petani bawang merah yang sawahnya ikut terendam banjir, saat dikonfirmasi Obsesinews.com Senin (10/10) mengatakan,” tanaman bawang merah miliknya dipastikan akan gagal panen, apabila bisa hidup itupun hasilnya pasti di bawah kwalitas.
“Karena tanaman bawang merah tidak boleh lebih maupun kurang air, kalau kelebihan air buah akan membusuk dan akibatnya tanaman lama kelamaan akan mati,”kata Rohman.
Akibat banjir ini Rohman mengalami kerugian hingga puluhan juta dari sawah miliknya yang luasnya ½ hektar.”Kalau sudah begini saya jadi bingung, mau tanam lagi harus keluar modal lagi, sementara cuaca tidak dapat diprediksi” ungkapnya.
Rohman juga menambahkan, kalau dirinya akan menunggu situasi cuaca, karena apabila dirinya nekat tanam lagi, dia mengaku takut kalau diterjang banjir lagi.

Mashudi Joko.N Kepala UPTD kec. Rejoso, Nganjuk


Terpisah Mashudi Joko N  Kepala UPTD Pertanian Kecamatan Rejoso ketika dikonfirmasi melalui telepon selularnya mengatakan,” 15hektar  tanaman bawang merah  di wilalayahnya terendam banjir.
Dijelaskan Joko,”banjir yang terjadi malam itu akibat luapan sungai alam yang melintas di sawah dan pemukiman penduduk,untuk itu Joko berharap adanya koordinasi antar lintas dinas supaya banjir tidak terjadi lagi di wilayahnya.
“Banjir selalu  merugikan petani,utamanya diwilayah Rejoso sebagai sektor komoditi penghasil bawang merah,” kata Joko.
Ditambahkan,”Kerugian yang diderita petani akibat banjir kali ini tidak sedikit,dari 15 hektar tanaman bawang merah,petani akan mengalami kerugian hingga ratusanjuta.
“Sesuai analisa dilapangandalam setiap hektar tanaman bawang merah mulai dari persiapan tanam hingga panen akan menelan biaya Rp.120juta/hektar.
Sementara bawang merah yang diterjang banjirdi Desa Mojorembun,adalah tanaman bawang merah yang baruberusia 20 hingga 25 hari.

”Kalau tanaman seusia itu kemungkinan untuk hidup kecil,kalaupun bisa hidup hasilnya tidak sempurna”terang Joko
Sementara upaya yang dilakukan UPT Pertanian Rejoso, menurut Joko, pihaknya telah mendata dan melaporkan kedinas yang nantinya akan di teruskan keprovinsi Jawa Timur. (kus/red)