Obsesinews.com, Tanah Bumbu – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemprov Kalimantan Selatan menggelar pembinaan perpustakaan di aula kantor Dispersip Pemkab Tanah Bumbu di kawasan Gunung Tinggi Kecamatan Batulicin, Senin (29/08/2022).
Kepala Bidang Pelayanan dan Pembinaan Dispersip Prov Kalsel, Wildan Akhyar mengatakan pembinaan perpustakaan ini dilakukan untuk mensosialisasikan ataupun mengedukasi bagaimana pengelolaan perpustakaan berstandar nasional.
“ Baik itu perpustakaan milik institusi pemerintah, sekolah ataupun swasta yang ada di kabupaten Tanah Bumbu bisa dikelola dengan baik dan berstandar nasional,” Jelasnya.
Pengelolaan perpustakaan yang baik tentu akan berdampak pada pelayanan terhadap masyarakat dan pelajar, agar orang yang datang untuk membaca ke perpustakaan merasa nyaman.
Agar bisa mencapai perpustakaan berakreditasi atau berstandar nasional tentu ada 6 komponen yang wajib dipenuhi yakni, Koleksi atau jumlah judul dan buku, sarana dan prasarana, pelayanan atau SDM yang berkaitan dengan pengelola seperti jumlah dan kompetensi pustakawan yang dimiliki, penyelenggaraan dan penguat seperti inovasi perpustakaan,
” ini yang akan menjadi syarat untuk mendapatkan predikat akreditasi dan standar nasional,” Katanya.
Kegiatan sosialisasi pembinaan perpustakaan di kabupaten Tanah Bumbu merupakan yang ke 10 se-Kalimantan Selatan.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Pelayanan dan Kegemaran Membaca Dispersip Tanah Bumbu Tri Wahyudi mengatakan, dengan adanya pembinaan perpustakaan dari Dispersip Pemprov Kalsel ini diharapkan bisa mendorong peningkatan standar pengelolaan perpustakaan di kabupaten Tanah Bumbu.
“Targetnya adalah perpustakaan di Tanah Bumbu bisa mendapat akreditasi sebagai perpustakaan berstandar nasional,” Katanya
Untuk saat ini, jumlah perpustakaan di Tanah Bumbu cukup banyak dengan minat baca yang juga tinggi, yakn sekitar 212 perpustakaan di Tanah Bumbu yang terdiri dari 68 perpustakaan umum dan 12 perpustakaan khusus
Namun, dengan jumlah perpustakaan yang ada, masih banyak tidak aktif, ini yang menjadi tantangan Dispersip dalam upaya memaksimalkan anggaran dari pemerintah untuk membenahi kekurangan tersebut,” Pungkasnya. (*/Red)