Forkopimda Tanbu Hadiri Rakor Pemantauan dan Evaluasi Penanganan Longsor Mentewe

Obsesinews.com, Tanah Bumbu – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) mengadakan rapat koordinasi (rakor) untuk memantau dan mengevaluasi penanganan bencana longsor di Kecamatan Mantewe.

Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Kantor Kecamatan Mantewe dan dihadiri oleh Forkopimda Tanbu, BPBD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), serta perwakilan dari Pemerintah Provinsi Kalsel, Jumat (09/2024).

Dalam rapat tersebut, pemerintah Kabupaten Tanbu diharapkan segera menetapkan status keperluan mendesak agar penanganan bencana longsor di Mantewe dapat dilakukan dengan cepat dan efektif.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Tanbu, H. Sulhadi, menyatakan bahwa tim monitoring dan evaluasi (monev) akan berkonsultasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mendapatkan saran dan rekomendasi terkait penanganan bencana tersebut.

“Dengan di adakannya rakor dan monev ini, di harapkan baik Pemkab/Kota dan Pemerintah Pusat dapat bersinergi untuk segera memikirkan bersama-sama solusi alternatif jalan secara bertahap,” kata Sulhadi, Senin (12/08/2024).

Oleh sebab itu, Sulhadi juga menekankan pentingnya dukungan dari Forkopimda dan Pemerintah Provinsi Kalsel kepada Balai Jalan Nasional dalam upaya penanganan bencana ini.

Ia berharap pembangunan infrastruktur jalan dapat dilakukan dengan cepat untuk memastikan kelancaran akses masyarakat.

Selain itu, tim monev Tanbu akan bekerja sama dengan Polisi Kehutanan dan Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel untuk melakukan patroli dan sosialisasi terkait pencegahan penebangan hutan liar di daerah rawan longsor.

Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) juga akan memetakan kawasan hutan lindung yang menjadi kewenangannya, serta melakukan sosialisasi tentang pentingnya menjaga kelestarian hutan lindung tersebut.

Sebagai langkah preventif, Dinas Perhubungan Provinsi Kalsel berencana memasang rambu-rambu peringatan di titik-titik rawan longsor di sepanjang jalan nasional trans Batulicin-Kandangan.

Sulhadi berharap rakor dan monev ini dapat mendorong sinergi antara pemerintah daerah, provinsi, dan pusat dalam mencari solusi alternatif untuk mengatasi masalah jalan yang terdampak longsor secara bertahap. (*/Red).