Suasana pembekalan Wasbang Oleh Danramil 0810/05


Obsesinews.com,Nganjuk– Diselenggarakan Di balai Desa Duren Kecamatan Sawahan, Koramil 0810/05 Sawahan gelar Wawasan Kebangsaan ( Wasbang ), Minggu ( 12/3 ). 

Dalam kegiatan tersebut dihadiri Kapten Inf Sutijan Danramil 0810/05 Sawahan sekaligus sebagai nara sumber, Drs. Sudjito Waka SMP Negeri 2 Sawahan beserta guru pendamping, Jarwan Kades Duren beserta perangkat, Anggota Koramil 0810/05 Sawahan, Komite SMP Negeri 2 Sawahan, Siswa-siswi SMP dan masyarakat sekitar.
Dalam sambutannya sebagai pembuka kegiatan tersebut Jarwan Kades Duren mengatakan,“ Atas nama pribadi dan pemerintah desa Duren saya ucapkan terima kasih atas terselenggaranya acara ini dimana acara ini merupakan acara yang sangat penting dimana kita ketahui bersama bahwa di era saat ini generasi penerus khususnya pelajar sudah mulai mengikuti perubahan jaman dan dikhawatirkan akan mengikis rasa nasionalis di masa-masa yang akan datang,” ungkap Jarwan. 

Selain itu Jarwan juga meminta agar kegiatan ini tidak dilaksanakan sekali ini saja, namun berlanjut dengan peserta yang bergantian.
Senada dengan Sudjito Waka SMP 2 Sawahan membenarkan apa yang disampaikan oleh Jarwan. “ Saat ini siswa sudah mulai kehilangan tata krama, menganggap guru sama seperti temannya sendiri. 

“Dan hal ini sangat berbahaya karena dengan demikian maka ucapan guru sebagai orang tua kedua setelah orang tua kandung tidak akan diindahkan lagi,” papar Sudjito.
“Di era globalisasi sekarang ini banyak sekali informasi yang beredar yang kadang bisa menimbulkan keresahan dan merusak sendi – sendi kehidupan baik berbangsa, bernegara maupun bermasyarakat,” kata Kapten Inf Sutijan Danramil 0810/05 Sawahan mengawali pembekalan Wawasan Kebangsaan ( Wasbang ). 
Dijelaskan,“ Disinilah peran pelajar sebagai generasi muda sangat menentukan sebab generasi muda adalah harapan bangsa yang harus siap menerima tongkat estafet dalam rangka mengisi kemerdekaan. Untuk itu setiap pelajar harus bisa membentengi diri dari hal – hal negatif yang bisa merusak mental yang akhirnya akan memperlambat tercapainya cita cita proklamasi, harus bangga sebagai bangsa Indonesia, cinta terhadap bangsa Indonesia, rela berkorban demi bangsa dan negara, paham tentang kebangsaan, paham dengan semangat kebangsaan dan pelajar harus paham tentang rasa kebangsaan,” jelas Kapten Inf Sutijan.
“ Kalau hal tersebut sudah bisa dilaksanakan ditambah dengan semangat untuk mengisi kemerdekaan tanpa melihat perbedaan suku, agama, ras dan golongan namun selalu bercermin kepada Bhinneka Tunggal Ika maka bangsa Indonesia bisa segera meninggalkan status sebagai negara berkembang menuju negara yang maju,” pungkas Danramil 0810/05. ( ed’s810/red )