Obsesinews.com,Madiun- Pemerintah Kabupaten Madiun menggelar Istighotsah dalam rangka Hari Jadi ke 449 Kabupaten Madiun tahun 2017 bertempat di Pendopo Kabupaten Madiun di Mejayan-Caruban dengan dipimpin langsung oleh KH. Mustaqim Basyari, Jumat (14/7).
Hadir pada kesempatan tersebut Bupati Madiun, Wakil Bupati, anggota Forkopimda atau yang mewakili, Ulama, Kepala OPD dan seluruh Pejabat eselon III dan IV lingkup Pemkab. Madiun.
Bupati Madiun dalam sambutannya antara lain mengatakan, bahwa kegiatan Instighotsah ini merupakan agenda rutin Pemkab. Madiun setipa tahun dalam rangka peringatan Hari Jadi Kabupaten Madiun. Dengan Istghotsah ini diharapkan seluruh rangkaian kegiatan selama setahun yang lalu mendapatkan berkah dari Allah, SWT, dan apa yang dikerjakan dapat berjalan dengan lancar demi kemajuan masyarakat Kab. Madiun.
Karena pendopo Kabupaten Madiun ini baru saja dibangun dan belum ada namanya, maka pada kesempatan ini Bupati Madiun H. Muhtarom, S.Sos juga berkenan menawarkan beberapa pilihan nama untuk menamai Pendopo Kabupaten Madiun di Mejayan-Caruban ini. Dan atas persetujuan dari seluruh yang hadir pada kesmepatan Istighotsah ini akhirya Pendopo dinamai Pendopo Graha Ronggo Djumeno. Selanjutnya Bupati Madiun juga menceritakan secara singkat sejarah Kab. Madiun sebagai berikut, Bahwa Madiun pada dasarnya adalah keturunan dari Demak yang pemerintahannya Islam dibawah kepemimpinan Raden Patah. Ronggo Djumeno adalah utusan dari Demak untuk menjadi Adipati di Madiun yang pertama. Setelah sepuh kemudian jabaan itu diserahkan kepada putrinya yaitu Retno Djumilah.
Terkait dengan kepindahan Pusat Pemerintahan Kabupaten Madiun dari wilayah Kota Madiun ke Mejayan-Caruban Kab. Madiun, Bupati H. Muhtarom, S. Sos berharap agar mantan Bupati Madiun yang telah wafat ini juga ikhlas. Dijelaskan, bahwa pemindahaan pusat pemerintahan yang saat ini juga tidak terlepas dari inspiasi dari Bupati sebelumnya. Seperti kita ketahui baersama, bahwa awal pertama Kab. Madiun berada di Ngurawan Kec. Dolopo selanjutnya pindah ke Sogaten, dari Sogaten pindah lagi ke Kuncen Kota Madiun. Dari Kuncen kemudian pindah lagi ke Pangongangan Kota Madiun. Dan saat ini di era Bupati H. Muhtarom, S.Sos bersama Wakil Bupati Drs. Iswanto, M.Si mengambil langkah politik yang beresiko memindahkan pusat pemerintahan Kabupaten Madiun dari wilayah administrasi Kota Madiun kewilayah administrasi Kabupaten Madiun.
Hal ini dilakukan oleh Bupati H. Muhtarom, S.Sos untuk disesuaikan dengan peraturan Otonomi Daerah untuk dapat berkompetisi antar daerah. Kalau posisi pemerintahan masih berada diwilayah administrasi Kota Madiun, maka wajah Kab. Madiun menjadi tidak jelas. Atas dasar itulah, maka pusat pemerintahan Kab. Madiun dipindahkan ke wilayah administrasi Kab. Madiun. Selian adanya faktor Otonomi Daerah, juga ada lain yang mengharuskan Kab. Madiun pindah ke wilayah adminitrasi Kab. Madiun yaitu faktor sosial, faktor ekonomi dan juga multi player efek yang menyertai, hal ini akan terus dilakukan demi kemajuan Kabupaten Madiun.
Setelah Istghotsah selesai selanjutnya Bupati Madiun bersama rombongan mengikuti ibadah sholat Jumat di Masjid Quba Kab. Madiun. (**/red)