Desa Sukamaju serta Berbagai pemberdayaan masyarakat Sukamaju

Obsesinews.com, Tanah bumbu- Sejak diluncurkannya Program 1 Milyar 1 Desa di Kabupaten Tanah Bumbu dan terbitnya UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa banyak alokasi anggaran yang digelontorkan oleh Pemerintah guna mendukung percepatan pembangunan desa. Namun tidak serta merta dana yang tersedia itu mampu mencukupi seluruh program yang telah dirancang oleh desa. Desa harus terus mampu menggali dan meongoptimalkan seluruh potensi yang ada di desanya.

Pemberdayaan masyarakat melalui pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) menjadi salah satu solusi konstruktif dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat desanya sekaligus juga potensi pendapatan desa. Kesesuaian bentuk usaha tergantung dari sumber daya yang tersedia di desa tersebut.

Berangkat dari keterbatasan potensi yang dimiliki, maka masyarakat Desa Sukamaju, Kecamatan Batulicin pada Tahun 2011 berinisiatif mengumpulkan dana patungan guna membentuk Badan Usaha Milik Desa dengan nama Mahardika dan Sukmo Riyanto sebagai Direksinya. Dengan modal awal yang terkumpul sebanyak Rp 28 juta, target awal mereka adalah melayani masyarakat desa yang memerlukan bantuan di bidang pertanian seperti bibit dan pupuk.

Sukmo menuturkan, melihat perkembangan Bumdes ini, pada bulan Oktober tahun 2012, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menjadikan Bumdes ini salah satu percontohan dan memberikan hibah permodalan sebanyak Rp 43 juta. 
Diakhir tahun 2012 telah mampu memberikan pemasukan bagi desanya sebesar Rp. 11.970.765. 
Pemerintah Desa juga selalu mendukung secara maksimaldengan adanya BUMDes ini.

Kepala Desa Sukamaju Rusli mengatakan,” bahwa pada tahun anggaran 2018 telah direncanakan penyertan modal kembali sebesar Rp 200 juta  kepada Bumdes ini.
Menurutnya,” dengan penguatan modal yang terus dilakukan oleh Pemerintah Desa, akhirnya kini jenis usaha Mahardika telah berkembang meliputi finansial, konstruksi dan layanan internet. 
“Rencana kedepan telah dilakukan penjajakan untuk pengembangan jamur tiram. Namun tidak hanya sebagai jamur segar, tapi juga sebagai hasil olahan. Nantinya akan dipanggil chef profesional guna memberikan pelatihan kepada ibu-ibu PKK dalam mengolah jamur tersebut,” lanjut Sukmo, seraya mengatakan prinsip dasar kami tidak berubah, selalu melayani masyarakat desa yang memerlukan bantuan. (Rel/red)