Banjarmasin- Proyek pengolahan lahan pertanian dalam rangka Hari Pangan Sedunia (HPS) 2018 di Desa Jejangkit Muara, Kecamatan Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala (Batola) Provinsi Kalimantan Selatan ternyata dulunya adalah wilayah langganan kebakaran hutan dan lahan.
Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencan Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan Wahyuddin, kepada Media, Rabu (1/7) menjelaskan, desa Jejangkit sangat berpotensi terjadinya kebakaran hutan karena disana sebagian besar adalah lahan gambut.
“Dengan adanya pengerjaan pengolahan lahan pertanian disana sangat menolong pekerjaan kami karena setiap musim kemarau daerah itu langganan kebakaran,” ujarnya.
Masih menurut Wahyuddin, rawannya kebakaran hutan dan lahan disana dikarenakan wilayah Jejangkit dan Cinta Puri merupakan satu hamparan lahan gambut yang mudah terbakar.
“Pokoknya Helikopter penyiram bolak-balik memadamkan api disana, tapi setelah area disana dijadikan lahan pertanian kami yakin tidak ada lagi kebakaran hutan dan lahan disana,” harapnya.
Ia pun mengucapkan terima kasih atas kerja keras Pemerintan Provinsi Kalsel — Dinas Pertanian Provinsi Kalsel, Pemerintah Daerah Barito Kuala dan semua pihak khususnya jajaran Korem 101/Antasari yang menjadi motor penggerak penggarapan lahan pertanian dalam rangka Hari Pangan Sedunia (HPS) 2018 yang akan digelar pada bulan Oktober 2018 mendatang,” pungkas Wahyuddin Seperti dikutip Metro 7.
Terpisah, Komandan Korem (Danrem) 101/Antasari Kolonel Inf Yudianto Putrajaya mengatakan bahwa Informasi yang diperoleh dari Kepala BPBD Provinsi Kalsel lokasi HPS 2018 di desa Jejangkit Batola merupakan lahan gambut yang setiap tahun selalu terjadi kebakaran.
“Informasi dari BPBD Kalsel pak Wahyuddin ternyata lokasi HPS 2018 di desa Jejangkit merupakan daerah yang sering kali kebakaran dan setelah diolah menjadi lahan pertanian Insya Allah tidak ada kebakaran lagi,” kata Danrem 101/Ant.
“Yang jelas lanjut Putrajaya, banyak hikmah dari pengerjaan pengolahan lahan pertanian persiapan HPS 2018 disana dan patut disyukuri bersama.
“Memasuki musim kemarau 2018 ini saya beserta seluruh jajaran Korem 101/Antasari selalu mensosialisasikan kepada masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan pembakaran hutan dan lahan pertanian,” pungkasnya. (Red)