Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu Bangun Saluran Irigasi Guna Tingkatkan Hasil Pertanian
Obsesinews.com, Tanah Bumbu– Dalam upaya memaksimalkan hasil pertanian di Kabupaten Tanah Bumbu, Dinas Pertanian setempat berencana membangun jaringan irigasi di sejumlah lokasi pertanian yang ada di Bumi Bersujud pada tahun 2019 ini.
Dengan langkah awal melaksanakan survey identifikasi lokasi oleh tim percepatan pembangunan yang terdiri dari Bidang Sarana dan Prasarana Pertanian, Konsultan Perencana, Badan Penyuluh Pertanian, PPL WKPP dan Mantri Tani serta Gapoktan di wilayah Kecamatan Kusan Hilir dan Batulicin, Kamis (10/01).
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tanah Bumbu melalui Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Pertanian, Lamijan, mengatakan survey atau pemantauan yang dilakukan bertujuan untuk memastikan lokasi dan titik koordinat serta bentuk konstruksi bangunan yang sesuai dengan keinginan masyarakat. ”Dengan survey ini, kita dapat memastikan lokasi dan bentuk konstruksi bangunan yang sesuai dengan keadaan dan keinginan para petani, dengan tetap memperhatikan pedoman teknis Kementerian Pertanian,” ujarnya saat ditemui disela-sela kegiatan.
Lebih lanjut dikatakan Lamijan, pembangunan jaringan irigasi tersebut nantinya berupa bangunan konservasi air longstroge yang diharapkan akan menunjang dan mendukung penambahan indeks pertanaman April-September 2019 dan musim tanam selanjutnya.
Selain itu, jaringan irigasi tersebut juga akan membawa dampak positif bagi para petani, dimana mereka dapat mengatasi permasalahan dan resiko pengairan, seperti kebanjiran dan kekeringan. “Dengan sistem pengairan konservasi air longstroge ini akan memudahkan petani dalam mengatur ketersediaan air. Sehingga mereka terbebas dari kebanjiran atau kekeringan,” ungkapnya.
Adapun realisasi dari pembangunan jaringan irigasi yang dibiayai melalui dana DAK tersebut, menurut Lamijan, akan segera dilaksanakan dan diharapakan bisa diselesaikan awal triwulan ketiga. “Target kita diawal triwulan ketiga ini, sarana irigasi tersebut sudah bisa dimanfaatkan oleh petani,” tutupnya. (rel/red)