Obsesinews.com, Jakarta-Investor asing akan masuk ke Indonesia, saat melihat susunan kabinet dari presiden yang terpilih,” ujar M Renny Raharja, Executive Vice President Intermediary Business PT Schroders Investment Management Indonesia.
Renny menyebut situasi Indonesia jelang pileg dan Pilpres relatif aman dan ini bagi investor asing ditunggu. Malahan Renny menilai, tak sedikit investor yang memanfaatkan situasi sekarang sebagai entry point yang menarik.
Selama perpolitikan dalam negeri berlangsung kondusif, kita dan para investor tidak perlu cemas juga. Perginya investasi asing dari Indonesia bukan karena situasi dalam negeri juga. Akan tetapi, memang ada periode, lokasi lain lebih menarik dibanding Indonesia.
Untuk saat ini, banyak investor wait and see. Mereka senang dengan investasi semacam reksadana campuran saham, dibanding saham atau obligasi.
Investasi di reksadana bagi pelaku pasar lebih fleksibel karena bisa keluar masuk kapan saja dalam waktu perdagangan bursa.
“Ada banyak juga investor lokal yang senang dengan situasi yang seperti ini,” ujar Reni. Sekali untung, bisa besar tapi salah menentukan juga bisa rugi besar.
“Bedanya investor lokal berpatokan pada siapa pemenangnya 01 atau 02, untuk investor asing asing tidak melihat demikian. Investor asing cenderung memperhitungkan pertumbuhan dan stabilitas,” paparnya.
“Jadi, bukan siapa yang menang, justru kondisinya stabil atau tidak. Bagi asing itu bukan karena pemenangnya nomor satu atau dua, tapi adalah keberlanjutan (sustainability) seperti apa ke depannya,” imbuh Renny.
Renny menilai, sektor-sektor yang masih cenderung aman dan bisa jadi pilihan sekarang antara lain sektor perbankan, telekomunikasi, konsumer, dan komoditas.
“Kita tunggu di bulan sepuluh, siapa menteri-menterinya dari presiden yang menang dari pilpres,” ujar M Renny Raharja, lulusan Oregon US itu.
Intinya, investor saat ini cenderung menahan diri untuk berekspansi dan berinvestasi secara besar-besaran di market. (Eksekutip/red)