Obsesinews.com, Tanah bumbu -Wakil Asisten Teritorial Kepala Staf Angkatan Darat (WAASTER KASAD) BRIGJEN TNI Gathut Setyo Utomo, S.I.P melakukan kunjungan kerja (Kunker)
ke Kabupaten Tanah Bumbu. Dalam rangka komunikasi sosial dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) setempat.
Dalam kunjungannya disambut Wakil Bupati Tanah Bumbu H. Ready Kambo beserta kepala SKPD di ruang Bersujud Senin, (16/09).
Wabup mengucapkan terimakasih atas kunjungannya ke Bumi Bersujud ini. Dengan Kunker ini memberikan makna tersendiri bagi Pemerintah dan masyarakat, khususnya dalam upaya memelihara sinergisitas dan hubungan yang harmonis, antara TNI dengan Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu.(Pemkab Tanbu).
Terutama dalam memelihara stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat, khususnya di daerah ini.
“Melalui sinergisitas terpadu ini, insya Allah bersama pula kita mampu mengatasi permasalahan Kamtibmas, dalam rangka mendukung keberhasilan pembangunan daerah, dan kesejahteraan masyarakat,”tandasnya.
Waaster BRIGJEN TNI Gathut Setyo Utomo, S.I.P menyampaikan. Dalam kunjungan ini tak hanya silaturrahmi dengan jajaran Pemkab Tanah Bumbu. Sebelumnya dia melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kegiatan Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) yang sudah di gelar setahun yang lalu.
“Tugas pokok saya kesini mengawasi TMMD dan ingin mengetahui apakah kegiatan itu benar benar bermanfaat dan dirasakan oleh masyarakat,”terangnya.
Namun disela kunjungan itu dia menyempatkan kegiatan komunikasi sosial dengan prajurit Kodim, Pemerintah Daerah dan masyarakat .Dengan tujuan memberikan informasi apa yang mesti diantisipasi bersama dalam rangka menghadapi ancaman global.
Dikesempatan itu, Waaster sempat menyinggung maraknya berita bohong seiring digelarnya pesta Demokrasi tingkat nasional maupun daerah.
“Berdasarkan pengalaman, Pilpres,Pemilu dan Pemilukada ,hal yang harus kita hadapi bersama adalah arus pemberitaan bohong atau Hoax yang akan memecah belah persatuan dan kesatuan,”jelasnya.
Hal demikian menurut dia,
perlu diantisipasi bersama melalui edukasi kepada masyarakat guna membedakan mana berita benar dan mana berita yang berpotensi memecah belah. Sementara yang lebih berpotensi dari Hoax itu adalah terpecah belahnya akibat SARA.
“Disini peran kepala SKPD dan semua aparatur maupun masyarakat komitmen membantu negara untuk tidak ikut menyebarkan berita Hoax baik secara kelembagaan maupun secara pribadi,demi menangkal keresahan melalui media sosial negeri ini, “pungkasnya.(**/red)