Foto Ist: Muhammad Untung

Obsesinews.com, Tanah bumbu- Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, menghimbau kepada seluruh masyarakat “Bumi Bersujud” agar jangan mudah percaya terkait adanya isu penerimaaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2019.

“Kalau memang ada berita penerimaaan CPNS yang sudah tersebar di sosial media atau situs yang lain, tolong diklarifikasi di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) setempat,” kata Kepala BKD Tanah Bumbu Dahliansyah melalui melalui Kabid Pengadaan dan Informasi, Muhammad Untung, di Batulicin Kamis (19/9)

Dia mengatakan, terkait peneriamaan CPNS itu sendiri, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia (Menpan RB) belum memberikan kepastian tanggal pelaksanaan seleksi penerimaan ASN 2019

Untuk kepastiannya, pada 25 September 2019 BKN akan melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) di Yogjakarta bersma Kantor Regional (Kanreg) delapan meliputi Kalsel, Kalteng, Kaltim, Kaltara terkait pembahasan pelaksanaan pengadaan Aparatur Sipil Negara (ASN) 2019.Setalah pelaksanaan rakor tersebut, kemungkinan ada kepastian kepada pemerintah daerah kapan pelaksanaan penerimaaan ASN 2019 ditetapkan.

“Kami berharap masyarakat jangan mudah percaya apabila menerima kabar dari manapun terkait adanya penerimaan ASN terlebih yang bersangkutan dimintai uang sebagi jaminan agar dapat masuk PNS/PPPK, Kalua memang ada informasi tersebut silahkan di klarifikasikan kepada instansi terkait,” ujarnya.

Dijelaskan Untung, untuk formasi penerimaan CPNS anggaran 2019 di Kabupaten Tanah Bumbu telah diusulkan ke Menpan RB sebanyak 779 formasi yang didominasi formasi pendidikan dan kesehatan.

Untuk formasi tenaga pendidik mencapai 341 formasi .

Untuk formasi kesehatan kurang lebih 100 orang terdiri dari bidan, perawat, dokter spesialis, rekam medis, teknik trasfusi darah dan asisten apoteker.

“Bagi calon pelamar silahkan mempersiapkan diri sedini mungkin untuk bersaing dalam seleksi penerimaaan ASN nanti dengan mempelajari soal-soal Seleksi ASN baik saol dari buku maupun internet,” pungkasnya. (***/Red)