Obsesinews.com, Tanah bumbu- Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu melalui melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menginisiasi pengadaan Biodigester kepada Tiga Sekolah di Kecamatan Sungai Loban supaya dapat memanfaatkan sampah organik di lingkungan Sekolah yang masih belum bisa terurai sendiri.
Alat berkapasitas 70 liter kubik itu nantinya dapat menguraikan sampah organik berupa limbah makanan, sampah taman seperti daun kering dan rumput, serta kotoran sapi untuk diolah menjadi biogas dan pupuk cair.
Serah terima Biodigester dari Dinas Lingkungan Hidup Tanah Bumbu diserahkan oleh Kasubbid Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup, Siti Fatimah kepada perwakilan tiga sekolah diantaranya SMPN 2 Sungai Loban, SDN 1 Sari Mulya dan SDIT Dhia El Widad dilaksanakan di Mushola SDN 1 Sari Mulya Kecamatan Sungai Loban, Selasa (14/01/2020).
Kasubbid Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup DLH Tanah Bumbu, Siti Fatimah pada sesi sosialisasi penggunaan biodigester menyampaikan,” langkah itu merupakan yang pertama dilakukan ke sekolah, sekaligus sebagai bentuk apresiasi kepada sekolah yang telah berhasil meraih predikat adiwiyata tingkat kabupaten dan tingkat provinsi tahun 2019 lalu,” katanya.
Lanjutnya, akan lebih bagus jika dimasukkan kotoran sapi basah atau janjang sawit terlebih dahulu. Kotoran sapi yang tercampur air dibiarkan selama 2 minggu untuk menghidupi mikroba di dalamnya, minggu ketiga gas dibuang, setelahnya penggunaaan gas baru dapat dimanfaatkan pada minggu keempat, guna mempercepat aktivator,” terangnya.
Ia mengungkapkan, gerakan yang dilakukan oleh DLH Tanah Bumbu merupakan gambaran sederhana yang masih bisa dikembangkan secara lebih inovatif, serta salah satu wujud untuk mengembangkan program sekolah adiwiyata.
Ditambahkan, Media pembuatan biodigester sangat terjangkau dengan biaya berkisar Rp 300 ribu bisa terus berkembang, namun memberikan manfaatnya sangat banyak dalam kehidupan karena penguraian sampah organik tidak terpakai mampu menghasilkan gas dan energi ramah lingkungan,” pungkasnya.
Usai menerima alat tersebut, Kepala SDIT Dhia El Widad, Eko Supian mengatakan,” dengan bantuan biodigester itu akan menambah semangat untuk merubah paradigma tentang limbah sampah organik. Yang sebelumnya sampah dibuang begitu saja, kini banyaknya sisa-sisa makanan di sekolahnya dapat dimasukkan ke dalam alat biodigester.
Lebih lanjut, keberadaan biodigester bisa menjadi sarana pendukung dalam upaya SDIT Dhia El Widad untuk meningkatkan kapasitas lingkungan sekolah yang bersih, sehat dan asri dalam mengikuti program penilaian sekolah adiwiyata tingkat Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2020. (*/Red)