*Ratusan buruh bergerak ke kantor Dinaskertrans Jombang.
Obsesinews.com,Jombang- Ratusan Buruh Yang Tergabung Dalam FPR (Front Perjuangan Rakyat) Jombang, berunjuk rasa menuntut kenaikan UMK (Upah Minimum Kabupaten) Tahun 2017 Serta Menyampaikan Aspirasi Kasus Perburuhan Yang Dialami Oleh Buruh Jombang, Kamis (27/10).
Ratusan buruh Yang menyuarakan Gerakan Buruh Melawan Segala Bentuk Tindakan Anti Demokrasi dan Menolak Upah Buruh (GBSBTA-MUB) Kamis pagi pukul 08.00 Wib, melakukan longmarch berkumpul didepan PT SUB Playwood Jombang di dusun Keramik Desa Diwek Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang dengan tujuan Kantor Disnakertran Jombang jalan KH Abdul Wahid Hasyim 175. Sepanjang perjalanan mereka menerikkan yel-yel hidup buruh, dan membentangkan spanduk, serta poster tuntutan.
Namun begitu, pengunjuk rasa memasuki halaman kantor Disnakertran Kabupaten Jombang beberapa perwakilan buruh dipersilahkan masuk untuk menyampaikan tuntutan dan ditemui Heru Wijayanto (Kadinas Disnakertran) berjanji akan menindak lanjuti dengan pihak PT SUB Playwood.
Dijelaskan,”Terkait kebijakan menejemen PT SUB Playwood yang melakukan pemindahan karyawan ke wilayah daerah lain akan secepatnya segera diklarifikasi dengan pihak Manager PT dan jika nanti terbukti melakukan penyimpangan maka perlu adanya teguran,”katanya.
Sementara perwakilan menggelar pertemuan, ratusan buruh lainnya melakukan orasi secara bergantian.
Hingga pertemuan berakhir, belum menghasilkan titik temu dari kedua belah pihak.
Kasiono, korlap aksi mengatakan,” pihaknya menuntut kenaikan UMK tahun 2016 sebesar Rp 2,7 juta.
Pasalnya, UMK Jombang 2017, taraf hidup buruh Jombang saat ini masih dalam keadaan memperihatinkan, dengan lonjakan kebutuhan hidup buruh merasa masih belum bisa memenuhi kebutuhannya.
Kasiono juga menyampaikan,”kepada pemerintah daerah untuk mendampingi, menguraikan permasalahan buruh dengan pihak PT SUB Playwood, yangbtelah melakukan beberapa tindakan yang merugikan pihak buruh,dengan melakukan kebijakan sepihak,”katanya.
“Tuntutan UMK 2017 tersebut cukup realistis, Karena kita sudah melakukan survei harga di sejumlah pasar. Makanya Pemkab Jombang harus memenuhi tuntutan ini,” Pungkas Kasiono usai aksi.
Karena belum ada titik temu, buruh mengancam bakal menggelar aksi serupa dengan jumlah massa yang lebih besar.(kus/red)