Obsesinews.com,Nganjuk-Nonton Bareng Pidato Panglima TNI Jendral TNI Gatot Nurmantyo Berempat di Aula Makodim 0810/Nganjuk jalan Panglima Sudirman 11 Nganjuk, Jumat (28/10).
Kegiatan tersebut Dihadiri Dandim 0810 Nganjuk Letkol Inf Akatoto, Mayor Inf Mulyadi (Kasdim 0810/Nganjuk), Pa Staf dan Danramil jajaran Kodim 0810/ Nganjuk baik militer maupun PNS dihadiri 250 Orang.
Momen tersebut juga menjadi acara penyambutan pucak perjalanan Kirab Hari Santri Nasional yang dilaksanakan sejak tanggal 18 dari Tugu Pahlawan Surabaya, Jawa Timur. <>Pagi itu Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Gatot Nurmantyo yang datang bersama pasukan khusus dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara, memberikan orasi di hadapan para kiai, perwakilan ormas-ormas Islam, serta ribuan pelajar dan santri dari berbagai daerah. Berikut transkripsi lengkap pidato Gatot yang disampaikan menjelang peresmian Hari Santri Nasional
Terpisah Dandim 0810/Nganjuk Letkol Inf Akatoto menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh anggota Kodim 0810/Nganjuk yang telah menepati waktu untuk berkumpul di Aula Kodim 0810/Nganjuk guna menyaksikan atau nonton bareng video pidato Jendral TNI Gatot Nurmantyo (Panglima TNI) pada Ultah Revolusi Jihad ke 70 tahun 2016 di Tugu Proklamasi Jakarta.
“Perjuangan Bangsa sejak Proklamasi Kemerdekaan tidak dilaksanakan oleh TNI saja,tetapi yang merebut kemerdekaan adalah seluruh komponen bangsa termasuk para Alim Ulama dan santri,”tegasnya.
Dandim 0810/Nganjuk juga menyampaikan, sejarah mencatat bahwa peristiwa Resolusi Jihad bersentuhan langsung dengan kedaulatan Republik Indonesia.
Terdapat 4 peristiwa penting yang saling mempengaruhi dan saling menguatkan, yaitu
peristiwa tanggal 17 Agustus sebagai Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, 5 Oktober hari pembentukan TKR (Tentara
Keamanan Rakyat) sekarang TNI, 22 Oktober sebagai hari pencetusannya Resolusi Jihad NU, dan 10 November pecahnya perang di Surabaya yang dikenal sebagai Hari Pahlawan.
Dandim juga menyampaikan rasa hormat dan apresiasi yang tinggi terhadap semangat dan motivasi yang ditunjukan para santri. Sebagai generasi muda bangsa yang terus memelihara dan meneguhkan komitmennya terhadap perjuangan para pahlawan serta kecintaannya pada tanah air, salah satunya diwujudkan pada gerak jalan memperingati Resolusi Jihad yang menempuh jarak ratusan kilometer, diawali dari Tugu Pahlawan di Surabaya dan sampai di Tugu Proklamasi di Jakarta.
“Untuk mengingatkan generasi muda bahwa perjuangan bangsa sejak proklamasi kemerdekaan dilakukan seluruh komponen bangsa termasuk para ulama. Setelah merdeka baru TNI lahir, jadi yang merdekakan bangsa bukan TNI tetapi Bapak/Ibu kandung TNI, sehingga TNI adalah anak kandung Rakyat,” kata Akatoto.
Lebih lanjut, Dandim mengatakan,”hikmah dan pelajaran diperoleh peristiwa dari Resolusi Jihad antara lain bahwa perjuangan melawan penjajah saat itu terkait Resolusi Jihad yang dikumandangkan oleh Rais Am NU, KH Hasyim Asy’ari. Bangsa penjajah tidak rela Indonesia merdeka, sehingga berusaha untuk menguasai kembali tanah air. Mereka membonceng sekutu untuk menguasai kembali Indonesia, namun hal itu diketahui para pejuang kemerdekaan dan ditindaklanjuti dengan merapatkan barisan untuk menolak kedatangan kolonialis.
“Kekuatan TNI yang baru lahir beberapa bulan tidak akan sanggup melawan kekuatan sekutu yang bersenjata saat itu, namun ditengah keterbatasan dan kemustahilan tersebut TNI ternyata menemukan kekuatannya,” pungkas Dandim 0810/Nganjuk. (kus/red)