Obsesinews.com,Nganjuk-Berbhakti Dan Mengabdi, Mungkin Hanya 2 Kata Tersebut Yang Tertanam Dalam Benak diri Seorang Prajurit TNI.
Dengan tempaan yang keras semenjak berada di pendidikan pembentukan ( Diktuk ), diharapkan seorang Prajurit memiliki kemampuan dan daya tahan diatas rata-rata manusia pada umumnya.
Di daerah konflik / penugasan seorang Prajurit dituntut tegar, bisa membaca situasi dan mampu bertahan dalam keadaan bagaimanapun juga. Sementara di daerah damai seperti di home base saat ini seorang Prajurit dituntut mampu membaca kondisi sekitar dimana dia berada dan sebagai abdi negara dia juga harus siap sedia membantu masyarakat yang membutuhkan.
Berbekal penderitaan semasa dalam pendidikan pembentukan ( Diktuk ) diharapkan Prajurit juga bisa merasakan penderitaan yang dirasakan orang lain.
Hal itu pula yang dilaksanakan oleh Prajurit Kodim 0810/Nganjuk. Sebagai aparat Teritorial, Prajurit Kodim 0810/Nganjuk dituntut mampu melaksanakan pembinaan Teritorial guna menciptakan kondisi yang kondusif dalam rangka mendukung pemberdayaan wilayah pertahanan. Berbagai sektor dan lini dalam kehidupan masyarakat dimasuki untuk mengetahui kondisi kehidupan masyarakat yang sebenarnya. Karena tidak dibenarkan seorang Prajurit bergerak berdasarkan hal yang tidak pasti.
Selain itu pelaporan yang tidak sesuai dengan kenyataan akan mengakibatkan kesalahan bagi pimpinan untuk menganalisa hingga akhirnya berdampak pada kesalahan pengambilan keputusan.
Prajurit Kodim 0810/Nganjuk khususnya yang menjabat sebagai Bintara Pembina Desa ( Babinsa ) dengan penuh semangat pengabdian turut serta membantu masyarakat.
Bahkan tidak segan-segan mereka harus melepas sepatu untuk turun ke sawah membantu petani. Mereka juga harus mampu memberikan pengarahan dan wawasan kebangsaan kepada para pelajar yang merupakan generasi penerus bangsa agar selalu mencintai bangsa dan negara.
Maka tidak salah kiranya jika pengabdian para Prajurit Kodim 0810/Nganjuk pada khususnya tersebut disebut Pengabdian Tiada Batas.(kus/red)