Obsesinews.com, Madiun- Saat ini jumlah anak mencapai sepertiga dari total penduduk di Indonesia. Anak merupakanbagian yang tidak terpisahkan dari keberlangsungan hidup manusia dan keberlangsungan hidup bernegara, sehingga Kabupaten Layak Anak (KLA) sangat penting untuk di wujudkan.
Sebagai pemegang estafet kepemimpinan bangsa, anak harus dipersiapkan mulai sekarang sebagai suatu investasi dan akan kita petik hasilnya 30-40 tahun mendatang. Tumbuh kembang anak yang dijaga melalui berbagai intervensi mulai pemerintah, masyarakat, dunia usaha dan dunia industri, media /pers akan mewujudkan anak tumbuh berkualitas yang siap meneruskan kejayaan bangsa indonesia.
Demikian antara lain sambutan Bupati Madiun H. Muhtarom, S.Sos saat membuka acara sinkronisasi program kegiatan organisasi perangkat daerah menuju Kabupaten Layak Anak di Ballroom Bima 2 Hotel Aston Madiun, Rabu (22/2) dihadiri oleh Deputi Tumbuh Kembang Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak, Ketua DPRD, Ketua Komisi DDPRD, Wakil Bupati Madiun, Sekretaris Daerah Beserta Asisten Pemerintahan Dan Kesra Setda Kabupaten Madiun, Ketua TP PKK Kab. Madiun beserta Pengurus, Ketua Lembaga Csr Kab. Madiun, Kepala OPD, Camat, Perwakilan Kepala Desa, Tim Gugus Tugas Kabupaten Layak Anak Kabupaten Madiun, Kepala Sekolah Serta Forum Anak /Perwakilan Anak Kab. Madiun.Panandatanganan komitmen bersama mewujudkan Kab. Madiun Layak Anak antara Bupati, Dinas Pendidikan, Forom CSR, Wartawan.
Lebih lanjut H. Muhtarom mengatakan,” bahwa Kabupaten Layak Anak (KLA) merupakan salah satu NAWACITA dari Presiden Jokowi. KLA adalah Kabupaten yang mempunyai sistem pembangunan berbasis hak anak melalui pengintegrasian komitmen dan sumber daya pemerintah, masyarakat dan dunia usaha, yang terencana secara menyeluruh dan berkelanjutan dalam kebijakan, program dan kegiatan untuk menjamin terpenuhinya hak dan perlindungan anak.
Dijelaskannya,” Untuk itu diperlukan suatu langkah bersama untuk menyamakan pemahaman kita terhadap Kabupaten Layak Anak yang diimplementasikan dalam kegiatan yang nyata yang terintegrasi dan berkesinambungan.
“Kab. Madiun dalam upaya mewujudkan anak-anak tumbuh berkualitas menuju Kab. Madiun Layak Anak sudah menetapkan beberapa kebijakan sebagai landasan tindak, upaya mengintegrasikan pemenuhan hak dasar anak dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan dan implementsi pemenuhan hak anak dalam pelaksanaan pembangunan yang tercermin pada Intervensi OPD. Dengan terwujudnya KLA diharapkan dapat menciptakan Keluarga Sayang Anak, RT Layak Anak, RW Layak Anak, Desa/Kelurahan Layak Anak, dan Kecamatan Layak Anak sebagai prasyarat untuk memastikan bahwa anak-anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, terlindungi haknya dan terpenuhi kebutuhan fisik dan psikologisnya,” jelas Bupati Madiun.
H. Muhtarom, S.Sos juga berharap,” bahwa kegiatan hari ini ditindaklanjuti di oleh OPD masing-masing untuk aktif mengembangkan inovasi program Kabupaten Layak Anak di Kab. Madiun melalui kegiatan-kegiatan perencanaan pembangunan yang berorientasi pada pemenuhan hak-hak anak,” pungkas Bupati.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kab. Madiun Dra. Siti Zubaidah melaporkan,” bahwa Kabupaten Layak Anak merupakan sistem pembangunan berbasis hak-hak anak melalui pengintegrasian komitmen dan sumber daya pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha yang terencana secara menyeluruh dan berkelanjutan serta kebijakan, program dan kegiatan untuk menjamin terpenuhinya hak dan perlindungan anak. Adapun tujuannya umum dari KLA ini adalah untuk memenuhi hak dan melindungi anak dan untuk membangun inisiatif pembangunan Kabupaten yang mengarah pada upaya transformasi konvensi hak anak dari kerangka hukum ke dalam definisi, strategi dan intervensi pembangunan dalam bentuk kebijakan program dan kegiatan pembangunan yang ditujukan untuk pemenuhan hak dan perlindungan anak pada wilayah Kabupaten/ Kota,”papar Kadis.
Pada kesempatan ini juga diadakan Panandatanganan komitmen bersama mewujudkan Kab. Madiun Layak Anak antara Bupati, Dinas Pendidikan, Forom CSR, Wartawan. (***/red)