Suasana pembinaan ketahanan Pangan Kodim 0810/Nganjuk

Obsesinews.com,Nganjuk– Dalam rangka mensukseskan program Ketahanan Pangan, Kodim 0810/Nganjuk menggandeng Bulog Divre Kediri bersama instansi terkait selenggarakan Pembinaan Ketahanan Pangan, Senin ( 13/3 ).  
Pembinaan Ketahanan Pangan merupakan salah satu tugas Kodim 0810/Nganjuk. Salah satu tujuannya adalah agar bangsa Indonesia bisa mencapai swasembada pangan, terbebas dari impor beras sehingga taraf hidup petani bisa lebih meningkat. Kegiatan yang diselenggarakan  di aula kelurahan Begadung kecamatan Nganjuk tersebut diikuti 200 orang anggota kelompok tani dan mitra usaha Bulog. 

Tampak hadir dalam kegiatan tersebut  Kapten Inf Yatno Pasi Ter Kodim 0810/Nganjuk mewakili Dandim 0810/Nganjuk, Ir. Agoes Soebagjo Ka Distan Kab. Nganjuk, Drh. Budi Sucahyono, SH Kadis Ketahanan Pangan, Rachmat Syahdjoni Putra Ka Sub Divre Kediri dan Danramil beserta Babinsa jajaran Kodim 0810/Nganjuk.

“ Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh peserta kegiatan ini atas kehadirannya dan marilah bersama-sama kita panjatkan rasa syukur kepada Tuhan YME dimana hingga saat ini masih diberi kesehatan,” kata Kapten Inf Yatno Pasi Ter Kodim 0810/Nganjuk mengawali sambutannya. 

Tak hanya itu, Kapten Inf Yatno juga meminta maaf karena Dandim 0810/Nganjuk tidak bisa hadir dikarenakan ada kegiatan rapat sergap di Makodam V/Brawijaya.
Sementara itu Ir. Agoes Subagjo Kadistan Kab. Nganjuk menyampaikan bahwa hasil pertanian di Jawa Timur  naik menjadi 95 %. “ Dari hasil rapat kemarin bahwa saran dari kelompok tani tentang subsidi  harga gabah disetujui oleh pemerintah,” ungkap Ir. Agoes Subagjo Kadistan Kab. Nganjuk.
Pada kesempatan berikutnya Rachmat Syahdjoni Putra  Ka Sub Divre Bulog Kediri mengatakan mulai bulan Maret tahun 2017 Bulog tidak lagi menggunakan karung 15 kg  tetapi menggunakan karung 50 kg dan harga beras yang bersubsidi.
“ Bulog memberikan harga tersebut,  itupun harga dari pemerintah bukan dari Bulog, bahwa Bulog mau membeli hasil panen dari kelompok tani sesuai harga yang diminta kelompok tani dengan syarat kadar air gabah harus dengan nilai yang bagus,” jelas Rachmat Syahdjoni Putra  Ka Sub Divre Bulog Kediri.
Sementara Menurut drh. Budi Sucahyono, M.Si Kadis Ketahanan Pangan Kab. Nganjuk,”bahwa gabah dari masyarakat setiap dijual di Bulog kadar airnya masih cukup tinggi kemungkinan dikarenakan tidak mempunyai pengeringan mekanis dan tidak ada tempat penjemuran yang memadahi sehingga gabah kurang kering.
Dijelaskan,” bahwa pada saat ini kabupaten Nganjuk merupakan salah satu lumbung pangan Propinsi Jatim, oleh sebab itu mari kita bersama-sama mendukung dan mensukseskan program  pemerintah terkait Ketahanan Pangan,” paparnya.
Selain pengarahan dari para narasumber kegiatan pembinaan ketahanan pangan tersebut juga diisi dengan tanya jawab untuk mengetahui kendala di lapangan yang dihadapi para petani. ( ed’s810/red )