Obsesinews.com,Nganjuk – Pagi itu di sebuah area persawahan terlihat suasana yang mirip medan pertempuran. Asap mengepul dimana-mana. Puluhan orang berlari kesana kemari sambil membawa tongkat mengejar musuh. Namun, bukanlah sosok orang yang menjadi musuh dan dikejar – kejar akan tetapi puluhan hama tikus yang selama ini meresahkan petani.
Sudah tiga kali masa tanam, masyarakat / petani di dusun Jati desa Jatikalen kecamatan Jatikalen tidak merasakan hasil panen. Pasalnya tanaman padi yang mereka tanam rusak diserang hama tikus. Berbagai upaya telah dilaksanakan. Mulai dari memasang arus listrik ke sawah hingga secara tradisional yaitu dengan di gropyok. Tetapi hama tikus tidak kunjung sirna.
Sama seperti halnya yang dilaksanakan pagi itu. Masyarakat dibantu anggota Koramil 0810/19 Jatikalen dan PPL Pertanian serta perangkat desa melaksanakan pembasmian hama tikus secara tradisional, Senin ( 16/05 ).
Menurut Kapten Inf Suprapto Danramil 0810/19 Jatikalen,” pihaknya merasa terpanggil dan ikut peduli terhadap penderitaan yang menimpa warga masyarakat desa Jatikalen kecamatan Jatikalen khususnya kaum petani.
“ Kami mendengar bahwa masyarakat desa Jatikalen khususnya para petani sudah tiga kali masa tanam tidak merasakan hasil panen akibat diserang hama tikus. Oleh karena itu kami merasa terpanggil untuk membantu mengatasi permasalahan masyarakat disini. Salah satunya berupa bantuan tenaga untuk bersama-sama memerangi hama tikus,” kata Kapten Inf Suprapto.
Satu per satu lubang tikus yang ditemui, dimasuki sejenis bom asap berbahan dasar belerang, Sementara di lubang yang lain yang diduga sebagai lubang pelarian sudah siaga masyarakat dengan sebatang tongkat untuk memukul. Tak khayal lagi puluhan ekor tikus pun berhasil didapatkan. Tercatat sebanyak 63 ekor tikus berhasil didapatkan dalam kegiatan tersebut. (ed’s810/ red)