Gelar Pasukan Penanggulangan Bencana

Obsesinews.com, Tanah bumbu-Kepada pihak yang teribat dalam penanggulangan Bencana agar melakukan perencanaan penanggulangan tersebut secara baik. Menurutnya perencanaan yang baik maka penanggulannya pun akan menjadi  lebih baik.
Hal ini dikatakan  Bupati Tanah Bumbu  Mardani H Maming melalui  Asisten II Bidang Ekonomi Dan Pembangunan DR. Ambo Sakka saat memimpin apel siaga bencana dan gelar peralatan dalam rangka hari kesiapsiagaan bencana nasional (HKBN) dihalaman kantor Bupati Kamis (18/5).

Dia menyampaikan, pada saat ada gejala  bencana diperlukan langkah strategis melalui   tindakan daruratnya, hal ini harus secepatnya direspon. Dengan demikian peran camat dan perangkat diwilayahnya sangat dibutuhkan guna membentuk posko posko di Kecamatan masing-masing.

“pesan Bapak Bupati jangan menunggu  ada bencana baru ada posko. Sehingga begitu ada bencana  maka personil dan sarana sudah siap sedia,”ungkapnya.

Kemudian dari pasca Bencana lanjutnya, dibutuhkan koordinasi yang cepat dengan pihak terkait, terutama konektivitas Badan  Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BNPBD) dengan BNPB Propinsi.

“jangan sampai koordinasi dan membangun konektifitas itu terlambat  kerena data penanggulangan  dampak penanggulangan bencana itu sangat dibutuhkan. Sedangkan kita tau korban bencana itu membutuhan pada saat terjadinya bencana,’Jelasnya.

Dia menambahkan, dengan perencanaan ini telah membuktikan bahwa  pihak terkait  senantiasa waspada dan siap siaga terhadap bencana alam yang kapan saja bisa terjadi.

“Kesiap siagaan ini menjadi sangat penting, kerena berdasarkan tinjauan letak geografis dan kondisi geologi indonesia  secara umum kabupaten Tanah Bumbu merupakan daerah dengan tingkat kerawanan bencna alam. Seperti bencana banjir kebakaran, badai , gelombang pasang air laut, angin puting beliung,tanah longsor”Bebernya.

Tercatat di tahun 2015 lalu, bencana alam yang banyak terjadi adalah kebakaran hutan dan lahan dengan jumlah kejadian 474 kali kebakaran hutan dan lahan, 39 kali kebakaran hunian penduduk dan banjir 1 kali hingga menelan korban jiwa.

Sedangkan ditahun 2016 bulan januari sampai desember sebanyak 47 kali kebakaran hunian penduduk, 18 kali kebakaran hutan dan lahan, tanah longsor 1 kali dan musibah banjir sebanyak 4 kali.

Sementara itu berdasarkan prakiraan cuaca oleh BMKG, musim kemarau diawali pada buln mei 2017.(rel/ red)