Kios Rokok Mbah Sadikem sebelum Dibongkar

Obsesinews.com, Nganjuk – Keakuratan dan Kevalidan Data Penerima Bansos (Bantuan Sosial) dari BPS (Biro Pusat Statistik) Layak Dipertanyakan, Karena Sering Terjadi Ketidaktepatan Sasaran Penerima Bansos.

Salah satu contohnya yang terjadi di Kecamatan Berbek Kabupaten Nganjuk, beberapa data ditemukan daftar nama penerima bansos sudah meninggal dunia. Bahkan ada yang telah lewat 1000 hari meninggalnya tetap mendapat bantuan tersebut.

Seperti yang dituturkan Kepala Desa Sonopatik Kecamatan Berbek Drs. Imam Ahmad, “Salah seorang warga Desa Sonopatik Mbah Kasto yang telah wafat sejak tahun 2015 masih mendapat jatah tiap bulan,” ujarnya.

“Sedangkan Mbah Sadikem (70) warga yang sehari-harinya hanya menggantungkan hidupnya dari menjual rokok sejak 12 tahun lalu dan masih hidup malah tidak tersentu,” keluh Pardi (38) menantu Mbah Sadikem yang seorang agen koran.

Bantuan sosial sendiri merupakan pemberian bantuan uang/barang dari pemerintah kepada individu/kelompok yang sifatnya tidak terus menerus dan selektif, yang bertujuan melindungi kemungkinan terjadinya resiko sosial. Namun, seringkali tidak tepat sasaran oleh aparat yang ada di depan. Dijelaskan oleh JMD (42), petugas pemberi Bansos, “Data yang digunakan untuk penyaluran Bansos adalah data hasil survey tahun 2011.” Ungkapnya saat ditemui, Sabtu (19/8). (Agg/red)