Obsesinews.com, Tanah bumbu -Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu (Pemkab Tanbu) menggelar Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) di Halaman Kantor Bupati, Jum’at (03/05).

Dalam gelar tersebut ditandai dengan simulasi penanganan bencana kebakaran yang langsung ditangani Bupati Tanah Bumbu H. Sudian Noor, sekaligus Wabup Tanbu H. Ready Kambo dan Sekda Tanbu H. Roswandi Salem.

Disela simulasi itu Bupati menyampaikan. Kejadian berbagai Bencana dan penanggulangannya sudah menjadi perhatian semua pihak, mulai Pemerintah pusat hingga ke tingkat daerah.

Dengan perhatian demikian, Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu sudah melakukan pencegahan itu.Mulai dari penanganan Kebakaran Hutan Dan Lahan (Karhutla) hingga pengenalan kejadian bencana sampai ketingkat anak sekolah terendah pun.

“Sejauh ini kami sudah melakukan education atau pengenalan ke berbagai sekolah tentang bahaya bencana bahkan pengenalan itu sudah sampai pada anak TK.Sehingga akan menumbuhkan kesadaran anak tentang bahaya itu sejak dini”tandasnya.

Dijelaskan H. Sudian Noor. Kesiapsiagaan Bencana harus di mulai dari kesiapan aparatur dan dukungan semua pihak.

“Dukungan semua pihak bukan berarti disaat ada kejadian bencana, namun bagaimana tumbuh kesadaran masyarakat untuk mengantisipasi bencana itu tidak terjadi, “sebutnya.

Tercatat,data BPNPB yang disampaikan Bupati ditengah HKB tersebut. Ditahun 2018 jumlah kejadian bencana sebanyak 2.572 dan telah mengakibatkan korban meninggal dan hilang sebanyak 4.814.

Lanjutnya. Korban yang dinyatakan luka luka sebanyak 21.064 dan 10.2 juta orang mengungsi serta dengan kerugian mencapai lebih dari 100 triliun rupiah. Baik kerugian material maupun lainnya.

“Dengan memahami resiko, maka kita dapat mengetahui hal hal apa yang perlu kita lakukan untuk meningkatkan kapasitas sehingga resiko tersebut dapat di perkecil, “tutupnya di tengah peserta apel HKB.

Dalam kesempatan itu Sekda Tanbu H. Rooswandi Salem mengharapkan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Tanah Bumbu untuk terus melakukan kesiapan aparatur secara tekhnis.

“Secara tekhnis simulasi harus dilakukan berkelanjutan dan efektif , artinya kita harus dalam keadaan siap. Kerena bencana tidak bisa di duga dan kita harus dalam keadaan siap,”imbuhnya usai simulasi HKB.(**/red)