Obsesinews.com, Tanah bumbu- Tak dipungkiri, pertumbuhan dan perubahan pola konsumsi masyarakat menimbulkan bertambahnya volume, jenis dan karakteristik sampah yang semakin beragam.
Buruknya penataan lingkungan berupa sampah tentu akan mengurangi nilai estetika disuatu tempat dan memberikan kesan kumuh. Selain berdampak buruk terhadap kesehatan maupun berkembang nya biang segala penyakit.
Sebagai solusi untuk meminimalisir penataan sampah yang tak terkendali, Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu (Pemkab Tanbu) punya gagasan berupa program motivasi kepada masyarakat agar teratur membuang sampahnya.
Sebuah gagasan yang disampaikan Sekretaris Daerah Kab. Tanbu H. Rooswandi Salem pada program motivasi itu akan ada penilaian lomba tata kelola lingkungan ditiap Kecamatan ,tingkat Desa maupun Kelurahan.
“Penilaian ini nanti akan kita atur dengan kategori dan tata kelola yang bagus ,disini akan ada motivasi peran dari seluruh Camat desa dan lurah,”kata Sekdakab saat membuka acara Pembinaan Persampahan di Aula Bersujud 1,Jumat (28/06).
Penilaian tata kelola lingkungan itu tutur Sekda, lebih menitikberatkan pada jalan poros pintu masuk utama kawasan wisata yang ada di Kecamatan ,Desa maupun Kelurahan.
“Ditiap Kecamatan Desa ataupun Kelurahan harus bersih dari sampah termasuk jalan yang menjadi poros atau pintu masuk utama kawasan pariwisata.
Sementara yang kita jual adalah Pariwisata. kalau kawasan wisata nya tidak di dukung lingkungan yang bersih tentunya akan mengurangi minat wisatawan untuk datang berwisata ke Tanah Bumbu,”terangnya.
Sisi bersamaan dalam solusi penataan itu,turut diperkuat dengan Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 5 Tahun 2019 tentang pengurangan kantong plastik.
Mantan Kepala BPKAD Tanbu ini mengungkapkan. Dengan diterapkannya pengurangan kantong plastik oleh retail modern maka pihak retai itu berkewajiban mengganti dengan kantong ramah lingkungan.
“Setidaknya akan mampu mengurangi sampah plastik, baik yang di buang di perairan maupun lingkungan sekitar, sehingga tercipta Tanbu sehat tanpa sampah plastik,”paparnya.
Dalam kesempatan itu Rooswandi sedikit menyinggung tanggung jawab masalah persampahan yang menjadi pertanyaan dari masyarakat .
Menurut nya, sejauh ini masyarakat di perkotaan selalu menganggap persoalan sampah adalah tanggung jawab pemerintah. Sementara hal demikian sudah menjadi tanggung jawab bersama, baik pemerintah maupun masyarakat.
Padahal lanjut nya, kalau masyarakat mau mengembalikan budaya bersih untuk tidak membuang sampah sembarangan,maka akan meminimalisir potensi banjir disaat tingginya curah hujan.
“Perlu kita ketahui, bencana banjir tidak serta merta kerena faktor alam, namun kurangnya penataan lingkungan secara efektif dan kebiasaan buruk masyarakat membuang sampah sembarangan tentu juga menyebabkan banjir,kerena saluran air tertutupi oleh sampah hingga mengakibatkan luapan di saluran itu,akhirnya menggenangi jalan,”tutupnya. (**/Red)