Beberapa Tokoh Nasional yang hadir dalam diskusi publik

Obsesinews.com, Jakarta – Diskusi Publik dengan tema Komnas Rim Isu Kebangkitan PKI masa depan umat Islam dan kedaulatan bangsa Indonesia di Rumah Makan Pondok Penus Jalan Percetakan Negara IV no. 1 Jakarta Pusat, Jumat (17/7/2020).

Dalam diskusi tersebut hadir Pengamat Intelijen Pertahanan dan Keamanan Suripto, Advokat dan Direktur Lembaga Bantuan Hukum Nusantara/LBHN Efendi Saman, Penulis Buku 1000 hari PKI Mencekam Jogja dan Moderator sekaligus Komnas Sekjend RIM Ilham Yunda.

Pengamat Intelijen dan pertahanan keamanan Suripto mengatakan, yang mengangkat isu PKI memperkirakan jumlahnya ada 7 juta orang menurut saya mungkin ada 200 ribu orang yang tersebar diseluruh Indonesia.

Ketika konflik 1965 meletus para keturunan keturunan PKI banyak diasuh oleh yayasan katolik yang tersebar di parlemen, pengusaha, pegawai eselon I dan II dan usia mereka saat ini adalah 50 tahunan.

Sesi tanya Jawab dengan peserta diskusi

Anak dan cucu korban Pembataian PKI memang masih berbekas dan mereka sangat dendam khususnya kelompok Islam dan TNI AD, dan menurut saya ini adalah Grand isu yang ditujukan untuk tujuan dan sasaran tertentu.

Menurut saya anak anak PKI ini sudah menjadi Bojuis dan bukan kaum proletar lagi, yang jadi pertanyaan siapa yang menggulirkan isu ini Apakah Nasional, Global atau Internasional.

Ataukah ada destabilisas oleh negara luar karena Republik Indonesia terlalu kaya biar selalu bermasalah dan tidak bisa maju.

Yang lebih jauh lagi Maluku sebagai sebuah provinsi ingin menjadi negara merdeka yang mana, dalam sebuah diskusi mungkin Indonesia suatu saat akan menjadi negara Federal.

Yang pasti negeri ini perlu diselamatkan untuk generasi yang akan datang.

Syaifudin Simon mantan Redaktur Republika dan penulis buku 1000 hari mencekam Jogjakarta menyampaikan bahwa, tragedi meletusnya PKI itu ketika usia saya baru berusia 6 atau 7 tahun, dan kita harus akui Soeharto sangat berjasa dalam membangun Indonesia kala itu.

Kesalahan terbesar PKI itu bentrok dengan umat Islam, itulah yang menjadi penyebab mereka menjadi musuh bersama.

Anak muda sekarang telah menggaungkan kembali Cheguevara sosok pemuda yang sangat berjasa membantu kaum kaum yang tertindas di quba bersama Fidel Castro, kesalahan aktivis muda itu juga karena tidak adanya link atau akses.

Dia menegaskan Selagi PKI tidak Ungkit soal Agama no problem dan kesalahan berikutnya karena terlalu anarkis, dan lebih menonjolkan Atheismenya.

Sejarah mencatat hampir semua negara Amerika Latin punya partai Komunis, akan tetapi komunisme di Indonesia itu beda sekali karena terlalu menonjolkan Atheismenya.

Era Mesopotamia mengklaim kebudayaan mereka dianggap lebih jaya dibandingkan Agama Agama yang tumbuh di negeri itu kala itu, salah satu kader hebatnya adalah Saddam Husein, Basyir Al Ashad, dan Soekarno yang menonjolkan sosialismenya.

Sebenarnya konsep sosialisme sangat bagus karena ingin mendistribusikan kekayaan alam kepada masyarakat, seperti idenya Syahrir.

Intinya Entah PKI sekarang ingin menjadi PKI Zaman dulu atau sosialisme modern, dan PKI melunak agar tidak dimusuhi umat Islam di Indonesia.

Advokat dan Direktur Lembaga Bantuan Hukum Nusantara/LBHN Effendi Saman mengatakan, Corona seolah diciptkan oleh Cina dan USA menciptakan konflik itu semua.

Dia juga mengkritik pemerintah mengatakan bahwa UU karantina dan UU kesehatan yang di rujuk pada 1945. Defisit angaran Kalo sampai 7% defisit makan presiden bisa dimakzulkan dan bisa mengundurkan diri secara terhormat.

Inti masalah saat ini adalah Corona dan substansinya adalah soal kesalahan dalam pengelolaan keuangan negara, Menkeu Sri Mulyani mempunyai kewenangan yang sangat besar dan akan mengumumkan 7 bank yang akan kolaps.

Harusnya yang di bela orang miskin kenapa Bendahara negara ini lebih membela para kaum kapitalis, apakah agar dapat stimulus dari pemerintah.

Apakah kaum muda saat ini mampu memahami kebangkitan PKI, jangan jauh jauh kita harus segera membangkitkan perut rakyat yang kelaparan.

Gagasan untuk menimbang PKI sekarang lebih di usut kembali, kita ini ada di negara yang dimiskinkan. Bagaimana bisa mendistribusikan keadilan kalau kondisi seperti ini.

Dia juga menyinggung tentang UU karantina diberlakukan maka otomatis negara harus bayar perut bayar yang dikarantina, Karena anggaran terbesar kita dari pajak dan migas. Konspirasi Corona negara kita akan bermasalah 3 tahun kedepan.

Penggunaan dana 900 triliun punya hak imunitas agar tidak terkena hukum perdata dan pidana, ini kan lelucon.

Menurut kaum sosialis diangkatnya isu PKI karena kegagalan negara dalam mengurus negara maka dari itu diangkatlah isu PKI, tutupnya.

(Iyan/Red)