Obsesinews.com, Trenggalek- Bupati Trenggalek H Mochamad Nur Arifin meluncurkan Program Satu Juta Nelayan Berdaulat Trenggalek sekaligus meresmikan Gerai Nelayan Berdaulat Prigi di Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Kamis (24/09/2020)
Program ini merupakan program nasional yang digagas oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI dan telah diluncurkan tahun lalu oleh Menko Luhut Binsar Pandjaitan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Program ini merupakan program nasional yang digagas oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI dan telah diluncurkan tahun lalu oleh Menko Luhut Binsar Pandjaitan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Dalam sambutannya, Bupati Arifin menjelaskan bahwa program yang bekerjasama dengan startup teknologi fishOn ini merupakan upaya pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan di pesisir, khususnya nelayan tangkap dan menyasar nelayan kecil dengan kapal berukuran dibawah 10 gross ton. Program ini menitikberatkan pada 3 (tiga) masalah utama nelayan kecil, yaitu permodalan, teknologi penangkapan ikan dan pemasaran. fishOn sebagai startup teknologi menggandeng Bank BNI, Komunal dan PNM Mekaar sebagai solusi permodalan.
ā
āSeperti kita ketahui bersama bahwa akses permodalan selalu menjadi kendala utama untuk nelayan dapat dikatakan berdaulat. Ketergantungan dengan pinjaman modal dari sektor keuangan informal seperti tengkulak dan rentenir serta sistem āijonā, membuat para nelayan kecil tidak memiliki posisi tawar pada saat menjual hasil tangkap mereka.ā Demikian dijelaskan bupati termuda se-Indonesia dalam acara launching hari ini.
Menariknya, pemberian modal oleh para mitra fishOn ini diberikan dalam bentuk uang elektronik dan langsung masuk dalam saldo yang terdapat dalam aplikasi. Sehingga saldo modal operasional dalam bentuk cashless ini menjadi cara baru bagi nelayan dalam bertransaksi. Kemudian, para nelayan yang telah memiliki saldo elektronik ini dapat berbelanja kebutuhan melaut seperti BBM dan ransum perbekalan di Gerai Nelayan Berdaulat Prigi yang dimiliki oleh Koperasi Syariah Madani Maslahah Indonesia atau yang biasa disebut Madani Mart.
Dalam acara ini, turut hadir Dedy Miharja, Asisten Deputi Bidang Peningkatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Kedeputian Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Marves. Dedy Miharja menjelaskan dalam sambutannya bahwa melalui program ini, nelayan diberikan aplikasi berbasis android yang dapat memandu nelayan untuk menuju posisi berkumpulnya ikan. Dengan program ini nelayan tidak lagi mencari ikan, namun nelayan menangkap ikan karena fishOn memberikan informasi prediksi posisi ikan melalui citra satelit yang telah diolah oleh tim ahli. āNelayan mendapatkan hasil tangkapan lebih banyak dan pastinya lebih efisien waktu dan biayaā ujarnya. Menurut Dedy, biasa dia akrab disapa, program ini merupakan manifestasi dari Kepres No.18 Tahun 2020 tentang RPJMN 2020-2024 yang memuat target peningkatan devisa dari sektor kelautan dan perikanan menjadi 8 (delapan) miliar dolar AS dan peningkatan indeks konsumsi ikan nasional menjadi 70 kg per orang per kapita.
CEO fishOn, Fajar Widisasono dalam kesempatan yang sama menjelaskan, kunci keunggulan program ini terletak pada kemampuan menyerap hasil tangkap nelayan dengan harga terbaik. Untuk mewujudkannya, fishOn menggandeng startup e-commerce khusus untuk produk perikanan yaitu Sahabat Gemarikan.id dan BUMN Perikanan Perum Perindo. āKami ingin memastikan bahwa seluruh nelayan binaan fishOn, tidak akan kesulitan mendapatkan akses pasar, karena Pemerintah hadir melalui Perum Perindo untuk memastikan hasil tangkap nelayan diserap oleh Perindo, untuk kemudian diproses dan dijual melalui e-commerce Sahabat Gemarikan.id.ā ujarnya dalam kesempatan yang sama. Namun, untuk menghindari monopoli oleh BUMN dan agar para bakul ikan mendapat kesempatan yang sama, fishOn bekerjasama dengan Dinas Perikanan Kabupaten Trenggalek menyelenggarakan lelang ikan online. āJadi baik Perum Perindo maupun para bakul wajib mendownload aplikasi android Lelang Ikan Online dan mengisi saldo e-money untuk dapat mengikuti lelang secara online. Skema lelang online ini untuk menjamin lelang dilakukan secara fair dan transparan yang akhirnya menguntungkan para nelayan. Para peserta lelang pun mendapatkan ikan dengan harga yang lebih murah karena langsung mendapatkan akses ke nelayanā demikian penjelasan Fajar saat kunjungan ke TPI Higienis Pelabuhan Perikanan Prigi. Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Trenggalek, Cusi Kurniawati menambahkan bahwa pelaksanaan lelang ikan online ini akan memudahkan pemerintah daerah dalam memungut retribusi lelang dari para nelayan dan para pembeli. āDiharapkan lelang ikan online ini akan menambah pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor perikanan tangkapā ujarnya di tempat yang sama.
Secara terpisah, Aditya Pradewo, CEO Sahabat Gemarikan.id menambahkan bahwa Sahabat Gemarikan.id hadir karena terinspirasi dari pandemi covid-19. āSaya melihat kebiasaan belanja masyarakat saat ini sudah bergeser ke online, himbauan tetap dirumah saja selama pandemik membuat kami ingin menghadirkan ikan segar berkualitas dengan harga yang jauh lebih murahā ujarnya. Adit melihat celah di market ini karena selama ini belanja online masih memiliki kendala, meski harga produk sudah lebih murah dibanding market konvensional karena berhasil memotong rantai distribusi. Sayangnya, seringkali masyarakat enggan berbelanja secara online dikarenakan ongkos kirim yang kadang melebihi harga komoditas yang dibeli. āUntuk itulah, Sahabat Gemarikan.id muncul dengan strategi berbeda. Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menjadi āstock pointā, yaitu dengan menjadi mitra outlet Sahabat Gemarikan.id. Siapapun dapat menjadi mitra outlet, cukup dengan mendaftarkan diri dengan mengisi form di https://bit.ly/sahabatgemarikan atau kirim WA ke nomor +62 813-9843-0198, maka setiap orang sudah dapat menjadi pengusaha UMKM baru dan berjualan ikan laut hasil tangkap nelayan binaan fishOn. Bahkan bagi calon mitra outlet yang tidak memiliki modal tetap dapat mendaftar dan akan dibantu permodalan melalui KUR super micro Bank BNI dengan bunga 0% hingga akhir tahun 2020 iniā demikian dijelaskan oleh Adit.
Kembali ke Bupati Trenggalek, H Mochamad Nur Arifin mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder yang membantu program ini terlaksana, yaitu Kemenko Marves, KKP, KemenkopUKM, Bank Indonesia Kantor Wilayah Kediri, Bank BNI, Komunal, Perum Perindo, fishOn, Sahabat Gemarikan.id, Koperasi Syariah Madani Maslahah Indonesia dan seluruh jajaran Pemkab Trenggalek yang turut serta menyukseskan acara ini. Dalam acara ini Bupati Trenggalek juga menyaksikan pemberian CSR dari Bank Indonesia Kantor Wilayah Kediri berupa 1 (satu) unit Kapal Tangkap Berukuran 5 Gross Ton kepada KUB Melati dan 50 unit freezer untuk 50 calon UMKM Sahabat Gemarikan.id di Jawa Timur.
Diakhir acara, Bupati Arifin mengharapkan seluruh nelayan Trenggalek yang saat ini berjumlah hampir 10.000 orang dapat mengikuti program ini. āKarena hanya dengan mengaplikasikan teknologi 4.0 ini, pemerintah daerah khususnya saya sebagai bupati dapat memantau kesejahteraan nelayan. Saya dapat membuatkan program yang tepat sasaran kepada seluruh nelayan Trenggalek karena data yang masuk ke kami jauh lebih akurat dan riil timeā pungkas Bupati Arifin didepan awak media menutup kunjungan ke Unit Pengolah Ikan yang dikelola oleh Perum Perindo di Prigi. (**/Red)