Korem 101/Antasari Gelar Latihan Gulbencal Karhutla
Obsesinews.com, Banjarbaru – Kebakaran hutan dan lahan merupakan salah satu bencana yang sering terjadi di beberapa daerah di lndonesia tidak terkecuali juga di Kalimantan Selatan terutama pada saat musim kemarau tiba.
Masyarakat sering kali membakar hutan maupun lahan untuk membuka lahan pertanian, hal ini berdampak pada kebakaran hutan dan lahan yang semakin meluas, selain itu dampak dari kebakaran ini dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dan menyebabkan penyakit lSPA yang ditimbulkan dari asap tersebut.
Walaupun pada tahun 2021 kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Selatan sangat sedikit, hal ini karena pada tahun ini curah hujan yang cukup tinggi dimusim kemarau dan juga masyarakat yang mulai peduli untuk tidak membakar lahan untuk membuka lahan pertanian serta atas kerjasama antar instansi terkait baik TNl, Polri, Pemerintah Daerah, BPK, Manggala Agni dan masyarakat yang tergabung dalam Satgas penanggulangan bencana.
Dalam rangka untuk menanggulangi terjadinya Karhutla yang akan datang, Korem 101/Antasari serta jajaran melaksanakan briefing latihan Gulbencal (Penanggulangan Bencana Alam) terkait tugas bantuan kepada Pemerintah Daerah, untuk menanggulangi terjadinya bencana alam Karhutla (Kebakaran Hutan dan Lahan) di wilayah Kalimantan Selatan dalam rangka mendukung Tugas Pokok Kodam VI/Mulawarman di Lapangan Mako Denzipur 8/Gawi Manuntung. Senin, (08/11/2021).
Latihan ini digelar selama 5 hari dari tanggal 8 November 2021 s.d. 12 November 2021. Briefing latihan ini dihadiri pasukan dari Kodim dan Yonif jajaran Korem 101/Antasari, Denzipur 8/GM, Pemerintah Kota Banjarbaru, Polres Banjarbaru, Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru, BPBD Kota Banjarbaru, Satpol PP Kota Banjarbaru, Basarnas Banjarmasin, BPK dan Manggala Agni.
Danrem 101/Antasari dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kasrem 101/Antasari, Kolonel Arh Heri Purwanto, S.I.P. menyatakan “Pelaksanaan latihan penanggulangan bencana alam ini, diharapkan bisa mengukur tingkat kemampuan yang telah dimiliki oleh para prajurit TNI/Polri, Pemerintah Daerah maupun personel dari instansi terkait”, ucapnya.
“Dalam mekanisme latihan penanggulangan bencana alam ini diharapkan secara nyata, dapat dilihat dan dinilai bagaimana mekanisme prosedur hubungan Komandan dan staf berjalan, serta pengawasan terhadap pelaksanaan operasi yang dilakukan. Disamping itu juga diharapkan dapat terlihat pengembangan pengetahuan yang dimiliki oleh para pimpinan di instansi dalam mendalami pengetahuan di bidang penanggulangan bencana alam”, jelasnya. (**/red)