Bupati Madiun Pimpin Apel Peringatan Hari Kartini

Obsesinews.com,Madiun- Pemkab. Madiun Menggelar Upacara memperingati Hari Kartini dihalaman Pendopo Muda Graha, Bertindak selaku Inspektur Upacara Bupati Madiun H. Muhtarom, S.Sos  dihadiri oleh Wabup, Sekda, Staf Ahli, Kepala OPD, Ketua TP PKK beserta pengurus, Ketua Dharma Wanita Persatuan beserta pengurus, Pimpinan Organisasi Wanita beserta pengurus, Persit Kartika Candra Kirana, PIA Ardhya Garini dan Ketua GOW Kab. Madiun dengan diikuti oleh seluruh Pejabat Eselon III dan IV lingkup Pemkab, serta seluruh Karyawan Pemkab. Madiun, Jumat, (21/4). 

Bupati Madiun H. Muhtarom, S.Sos dalam sambutannya antara lain mengatakan, bahwa makna  Hari Kartini seperti kita ketahui bersama nama Kartini sudah melekat bagi kita, Raden Ajeng Kartini lahir di Jepara Jawa Tengah. Pada usianya mencapai 25 tahun, Kartini dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan di Indonesia. Untuk itu Bupati Madiun mengajak kepada kita semua untuk bersyukur karena memiliki pelopor pejuang nabib perempuan, sehingga derajat kaum perempuan terangkat dari jurang kehidupan dan mampu berperan dalam pembangunan.

Suasana Apel Peringatan Hari Kartini

Peringatan Hari Kartini setiap tanggal 21 April  perlu direfleksikan. Peringatan tersebut bukan sekedar seremonial belaka dengan simbol simbol penghormatan tanpa nilai, tetapi justru yang terpenting adalah mampu mengambil dan menerapkan keteladanan dari sosok Kartini, sehingga yang sangat kita perlukan sekarang ini dalam meneladani sosok Kartini, bagaimana kita dapat mencontoh visi dan perjuangan seorang Kartini. Realita yang nampak sekarang ini,  ternyata peringatan terhadap Kartini hanya sebatas perayaan seremonial saja yang kurang memberi nilai manfaatnya. Kalau realita ini benar,   maka salah besar peringatan ini sebuah moment yang harus diambil hikmahnya ini.

Dikatakan pula, bahwa peringatan Hari Kartini ke 138 tahun 2017 mengambil tema “Perayaan Kartini Sebagai Upaya Memperkuat Penghapusan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Aanak”. Sesuai dengan tema tersebut, maka ketangguhan perempuanuntuk tampil mengambil peran sentral dalam masyarakat, ternyata selalu hadir disetiap zaman, baik dalam kancah Nasional maupun Internasional. popularitas Kartini sebagai pencetus gerakan emansipasi perempuan di Indonesia selalu dibicarakan.


Sosok Kertini merupakan gambaran seorang yang terkungkung lemah dalam tradisi dan lingkungan yang tidak memungkinkan perempuan mengambil peran dan kesetaraan,sehingga kekokohan Kartini bisa diambil sebagai contoh semangat untuk mengubah nasib kesetaraan dan emansipasi. Diharapkan dengan peringatan hari Kartini ini hendaknya bisa dijadikan sebagai motivasi membangun bangsa dan keterbelakangan menuju kearah yang lebih baik dengan mencontoh sikap Kartini sebagai perempuan yang mempunyai inisiatif untuk merubah nasib dan bercita-cita tinggi yang sudah selayaknya ditiru oleh perempuan dan Kartini muda sekarang ini. (**/red)