Salah seorang Pelapor ketika dimintai keterangan Oleh Petugas

Dimas kanjeng memberikan keterangan pers

Obsesinews.com,Nganjuk-Bukan isapan jempol korban penipuan Satu-persatu korban penipuan Dimas Kanjeng Taat Pribadi Dan Pengikutnya di Kabupaten Nganjuk Mulai Melapor Kepada Polisi.
Sejak Minggu 9 Oktober 2016 sampai Senin 10 Oktober 2016, kantor Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Nganjuk setidaknya telah menerima dua laporan, masing-masing dari Warga Kecamatan Pace dan Kecamatan Berbek.
Dimungkinkan akan masih banyak lagi pelapor-pelapor yan lain yang akan menyusul terkait hal tersebut, karena menurut informasi tidak kurang dari 1300 warga Nganjuk yang menjadi pengikut juga korban penipuan yang dilakukan Dimas kanjeng.
Pantauan Obsesinews.com, salah seorang pelapor bernama Siti (samaran), wanita 51 tahun asal Kecamatan Berbek datang ke Polres Nganjuk, Kepada polisi Siti menceritakan kronologi penipuan ‘investasi’ uang yang diduga melibatkan salah satu pengikut Dimas Kanjeng asal Kecamatan Loceret, Nganjuk yang berinisial EW.
Ceritanya, Siti awalnya diajak menanam modal di perusahaan milik EW dengan pada Bulan April 2015, dengan iming-iming pemasukan Rp 1 juta – Rp 5 juta per bulan. Namun belakangan Siti ternyata hanya diberi janji kosong, sedangkan EW  menghilang tanpa jejak dengan membawa uang Siti yang sudah terlanjur disetor. Baru belakangan diketahui EW ‘bersembunyi’ di Padepokan milik Dimas Kanjeng di Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo. “Saya rugi total Rp 200 juta,” ucap Siti usai memberikan laporan kepada Polisi.
Sehari sebelumnya, 9 Oktober 2016, Polres Nganjuk juga telah menerima laporan serupa dari salah satu warga Kecamatan Pace.
Kapolres Nganjuk AKBP Joko Sadono,SH.SIK MH kasusnya masih didalami dan ditindaklanjuti. Adapun laporan awal kerugiannya di bawah Rp 100 juta. Joko mengimbau kepada masyarakat Nganjuk yang merasa menjadi korban penipuan penggandaan uang oleh Dimas Kanjeng untuk tidak segan melapor.”Jangan merasa sungkan ataupun malu, kalau merasa menjadi korban Dimas Kanjeng, kami harapkan segera melapor ke polisi” tegasnya. (kus/red)