Orasi kebangsaan dan Konfercab X PMII ngawi

Obsesinews.com,Ngawi- Orasi Kebangsaan dan Pembukaan Konferensi Cabang ke – X PMII Ngawi dengan tema “Penguatan Integeritas Mahasiswa menuju nilai luhur nusantara” di ruang pertemuan RM. Notosuman Jalan Raya Ngawi-solo Km. 4 Desa Watualang Kabupaten Ngawi, Sabtu (04/3). 
Dalam kegiatan tersebut sebagai narasumber Adalah Budayawan Sastro Al Ngatawi dari Yogyakarta dihadiri Bupati Ngawi diwakili Ir. Bambang Wiyono (staf ahli bidang politik dan pemerintahan Bupati Ngawi), Kasdim 0805/Ngawi, Mayor Inf Eko Wardoyo, Kanit I Sat Intelkam Polres Ngawi, Ipda Pandoyo, Ketua PC PMII Ngawi, Ikha Rohim Alin Maulana, Ketua panitia Konfrencab, PKC PMII Jatim. Ruhin Ali Mustajab, Anggota IKA PMII Ngawi, Perwakilan pengurus PC NU dan Muslimat NU Kab. Ngawi juga sekitar 100 orang undangan lainya.

Ketua PC PMII Ngawi, Ikha Rohim Alin Maulana dalam sambutannya,”mengucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan Konfercab ini.


Husaini Amar (perwakilan dari IKA PMII Ngawi mengucapan,”selamat kepada PC PMII Ngawi atas pelaksanaan Konfercab ke X, semoga sukses dan menghasilkan program-program yang baik untuk kepengurusan ke depan.

Bupati Ngawi yg diwakili, Ir. Bambang Wiyono (staf ahli bidang politik dan pemerintahan Bupati menyampaikan,” permohonan maaf Bpk. Bupati yang tidak dapat hadir dalam acara ini karena ada tugas yang tidak bisa ditinggalkan, PMII merupakan organisasi kepemudaan yang besar, dan hasil pemikirannya dapat digunakan sebagai rujukan pengambilan kebijakan oleh pemerintah, Semoga PMII ke depan tetap dapat menjaga kesatuan dan persatuan bangsa yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,” ungkap Assisten Bupati.

Sedangkan Sastro Al Ngatawi (Budayawan dari Yogyakarta) menyampaiakan,” bahwa PMII merupakan anak kandung NU, dimana para kyai pendiri NU juga ikut serta merumuskan menerima Pancasila sebagai dasar Negara, Pancasila sudah sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Islam.

Sastro Al Ngatawi juga mengatakan saat ini negara kita menjadi padang kurusetra atau tempat berperang kepentingan dari pihak-pihak yang ingin memecah belah Indonesia dan akan menggantikan Pancasila sebagai dasar negara,” ungkap Budayawan Yogya tersebut.(D05/ red)