Obsesinews.com, Tanah bumbu- Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu (Pemkab Tanbu) sudah melakukan berbagai inovasi dan terobosan dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan penyelenggaraan Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil di daerah ini.
Sekretaris Daerah Kabupaten Tanah Bumbu (Sekdakab Tanbu) H. Rooswandi Salem menguraikan inovasi tersebut yakni. Adanya NIK yang sudah terintegrasi dengan kepesertaan sebagai anggota perpustakaan daerah.
Kemudian Kartu Identitas Anak (KIA) disandingkan dengan Nomor Induk Siswa Nasional (NISN).
“Langkah ini ditempuh dalam rangka mendukung program nasional, agar nantinya NISN dikonversi dengan NIK, “kata Sekda saat membuka Sosialisasi Peraturan Daerah Propinsi Kalimantan Selatan Nomor 1 tahun 2019 tentang penyelenggaraan administrasi kependudukan (Adminduk) di ruang rapat Bersujud, Kamis (26/09).
Lanjutnya, dalam rangka pengisian kolom golongan darah pada KTP-E, Disdukcapil menyediakan tempat khusus pengecekan golongan darah oleh tim dari RSUD dan Dinas Kesehatan.
Selain itu tambahnya, progres yang sudah dicapai Pemerintah Daerah, yakni mampu menjadi daerah dengan presentasi tertinggi dalam pencetakan KIA di Kalsel, dengan prosentasi sebesar 90 persen.
“Perlu juga disampaikan bahwa warga yang melahirkan di Rumah Sakit atau di Puskesmas, tidak perlu lagi repot repot datang ke Disdukcapil, karena langsung mendapatkan 3 dokumen yaitu, Akte Kelahiran, Kartu Keluarga dan KIA, yang diserahkan langsung oleh Bidan setelah melakukan proses persalinannya,” ungkapnya.
Ditambahkan,” sebagai upaya pengembangan pelayanan sekaligus memperpendek rentang kendali, jarak dan waktu pelayanan bidang kependudukan diantaranya Pemerintah Daerah telah melaksanakan program jemput bola Adminduk melalui mobil keliling untuk menjangkau desa desa terpencil.
“Dimana masyarakat bisa langsung merekam dan mencetak Adminduk seperti
e. KTP, EL. KK, KIA dan Akte Kelahiran, hal ini kerena kami bekerja sama dengan Telkom untuk menggunakan sambungan jaringan setelit. Serta membangun kantor UPTD Disdukcapil di Kecamatan Satui.
Rooswandi memaparkan, dampak adanya upaya tersebut kantor Disdukcapil capil menjadi sepi, sebab Adminduk masyarakat sudah terlayani sampai ke desa desa terpencil di daerah ini.
“Sedangkan dalam rangka mencegah masuknya virus HIV dan Aids dari pendatang, maka dilakukan pemeriksaan golongan darah, apabila orang tersebut dinyatakan positif maka dilakukan tindakan medis dengan tetap menjaga status privasi nya, dan program inovasi ini merupakan yang pertama di Indonesia,” pungkasnya. (**/Red)