Obsesinews.com, Tanah Bumbu – SMKN2 Simpang Empat menggelar Workshop Sosialisasi Pembelajaran Pendampingan SMK Center of Excellence (CoE) di Hotel Ebony Batulicin, Selasa (27/10/2020).
Workshop tersebut dibuka oleh Kepala Dinas Provinsi Kalsel yang diwakili oleh Kasi Kurikulum dan Penilaian SMK dengan diikuti sebanyak 84 orang Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMKN. 2 Simpang Empat serta 8 orang perwakilan perusahaan.
Sementara narasumber ditunjuk oleh Direktorat SMK melalui Dirjen Vokasi dari Politeknik TEDC Bandung yakni Dr. Frans Masse Pakpahan dan Pengawas pembina SMK Kalsel Drs. Agus Haris Purwito, MM.
Eny Astuti, S.E. selaku Wakil Kepala Sekolah SMKN. 2 Simpang Empat kepada Obsesinews.com menyampaikan bahwa melalui program SMK CoE pihaknya mendapatkan bantuan dari Pemerintah Pusat dalam mengembangkan SMKN.2 Simpang Empat menjadi SMK Pusat Unggulan.
“Bantuan dana dari Pemerintah ini nantinya akan dipergunakan untuk penguatan pembelajaran berbasis industri, pengadaan alat praktek jurusan, serta pengadaan bangunan untuk ruang praktek sekolah jurusan,” pungkasnya.
Dirinya juga menambahkan untuk SMKN. 2 Simpang Empat sendiri dalam program tersebut berfokus pada Sektor Hospitality Kompetensi Keahlian Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran.
“Untuk di wilayah provinsi Kalimantan Selatan sendiri total hanya ada sebanyak 8 SMK yang ditunjuk menjalankan program SMK CoE, dan SMKN2 Simpang Empat merupakan salah satunya,” kata Eny Astuti.
Eny Astuti berharap, “Dengan adanya program ini, SMKN. 2 Simpang Empat dapat dijadikan pusat unggulan dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia sebagai produk unggulan yang dalam hal ini siswa yang berkompeten sesuai kompetensi industri di dunia kerja.”
Wakasek juga berharap melalui program tersebut hubungan antar pihak perusahan dengan sekolah yang sudah dibangun dengan baik dapat menjadi lebih baik dengan adanya kerjasama yang saling menguntungkan.
Dr. Frans Masse Pakpahan kepada Obsesinews.com menyampaikan, “Program CoE ini sudah dijalankan di 407 SMK di seluruh Indonesia dan menyangkut 4 aspek yaitu terkait kurikulum, pendidik dan tenaga kependidikan, kerjasama dengan Industri Dunia Usaha dan Kerja (Iduka), dan lulusannya.”
Dirinya memaparkan tentang keempat aspek tersebut jika dijalankan dengan baik dapat menanamkan budaya kerja kepada para murid SMK untuk menjadi lebih disipilin, dan pekerja keras sehingga lebih siap dalam menghadapi tuntunan pekerjaan. (Ferdi/red)